Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No 23: ANAK DAN RUKUN IMAN bagian 5
Senin, 17 Oktober 2022

Setelah menjelaskan keimanan kepada kitab-kitab Allah, maka berikutnya adalah rukun iman keempat yaitu:

4. Beriman kepada Para Rasul Allah

Dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini, setiap insan membutuhkan pembimbing agar tidak tersesat dan salah jalan.

Rasul merupakan lelaki yang diutus Allah ke muka bumi, untuk mengajarkan kepada umat manusia hal-hal yang mendatangkan keselamatan mereka di dunia dan akhirat. Mereka adalah para manusia pilihan yang memiliki berbagai kesempurnaan sifat dan perilaku. Jujur, amanah, cerdas, fasih, sabar, patuh, suci dari kesalahan dan masih banyak lagi kesempurnaan yang mereka miliki. Berbagai kesempurnaan tersebut, seharusnya menjadi salah satu alasan terkuat bagi kita untuk memilih mereka sebagai idola dan panutan.

Kedudukan mereka yang begitu istimewa dalam agama kita, menjadikan keimanan terhadap mereka sebagai salah satu rukun iman. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

“أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّه”.

“(Iman adalah): engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan beriman terhadap takdir yang baik maupun buruk”. HR. Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khatthab radhiyallahu’anhu.

Ajarkan pada anak bahwa jumlah para nabi dan rasul amatlah banyak. Kita perlu mengetahui nama-nama Rasul yang telah Allah ceritakan kisah mereka dalam al-Qur’an. Mereka ada 25 orang. Yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Yunus, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Alyasa’, Dzulkifli, Dawud, Zakaria, Sulaiman, Ilyas, Yahya, Isa dan Muhammad ‘alaihimus shalatu wassalam. Semuanya wajib kita imani secara global. (QS. Al-Baqarah: 136).

Terkhusus nabi terakhir, yakni Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihiwasallam, karena beliau merupakan utusan yang dikirim kepada kita umat Islam; maka sikap kita lebih spesial. Namun tidak sampai taraf pengkultusan. Misalnya: memposisikan beliau seperti tuhan.

Kita wajib untuk:

  1. 1. Mentaati perintah Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam. (QS. Ali Imran: 32).
  2. 2. Menjauhi larangannya. (QS. Al-Hasyr: 7).
  3. 3. Mempercayai setiap berita yang beliau sampaikan. (QS. An-Najm: 3-4).
  4. 4. Beribadah dengan tata cara yang diajarkan beliau. (QS. Al-Ahzab: 21).

Meskipun para rasul diutus kepada umat yang berbeda-beda, namun inti ajaran yang mereka bawa adalah sama. Semuanya berdakwah kepada tauhid dan mencegah umat dari perbuatan syirik (QS. An-Nahl: 36).

Dalam mengemban tugas mulia tersebut, para rasul dibekali Allah dengan mukjizat, agar umat manusia lebih percaya terhadap apa yang mereka bawa. Mukjizat adalah: hal-hal luar biasa yang tidak sanggup dilakukan oleh manusia biasa, yang Allah ciptakan di tangan para rasul, sebagai pembuktian atas kebenaran ajaran mereka. Sekian. Wallahu ta’ala a’lam…

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 2 Rabi’uts Tsani 1435 / 3 Februari 2014

 

 


* Diramu oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari berbagai referensi.


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-no-23-anak-dan-rukun-iman-bagian-5/